JAKARTA, KONTRASNEW.Com,- 58 Pekerja pengangkut sampah dengan armada Gerobak Motor (Germor) swasta dan sejumlah pengangkut sampah armada Germor PPSU (Penanganan Prasarana dan Sarana Umum) 4 Kelurahan (Kel), 1. Kel. Cilandak Barat, 2. Kel. Gandaria Selatan, 3. Cipete Selanan dan Kel. Lebak Bulus Kec. Cilandak, Kota Jakarta Selatan resah, hal tersebut diakibatkan beredarnya surat dari institusi Diinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta bernomore-0416/KH.00, tertanggal 2 Juni 2025, yang berisikan seputar akan ditutupnya kegiatan ‘Transit Sampah’ di Jalan Ciputar Raya/Jalan Juanda, RW. 02, Kel. Lebak Bulus.
Keresahan Mereka merupakan bentuk tanggung jawab sebagai pekerja pengangkut sampah di kawasan Kec. Cilandak yang sangat peduli dengan Kebersihan, Keindahan dan Kenyamanan bagi masyarakat yang berdomisili di kawasan Cilandak. Dengan akan ditutupnya per 1 Juli 2025 mendatang maka para pekerja pengangkut sampah Swadaya tersebut hingga berita ini diturunkan menjadi bingung, karena total volume sampah yang di angkut oleh Mereka volumenya 70 ton/harinya termasuk dari armada dari PPSU.
Demikian sumber yang berinisial Mat mengeluarkan keluhannya kepada KONTRAS.COM di bilangan Pasar Jum’at, Kamis, (12/6/2025).
Mat menambahkan, bahwa para Pekerja Pengangkut Sampah Swadaya dan rekan PPSU dalam melaksanakan kegiatannya membuang sampah dari masing-masing armada Germornya menaikan sampahnya ke atas truk yang disiapkan dari Sudin Lingkungan Hidup Jaksel sangat tertib dan selalu menjaga kebersihan tempat transit tersebut.
Padahal, kata Mat, bahwa yang menumpuk di area tersebut bukan sampah dari pihaknya melainkan sampah dari armada Institusi Sudin Pertamanan dan Hutan Kota Jaksel, “Kalau Kita mah selalu tertib Pak dan ngikutin perintah dari Bapak-bapak petugas Lingkungan Hidup Kec. Cilandak” katanya dengan wajah bingung.
Terkait dengan keresahan 58 pekerja pengangkut sampah dan sejumlah armada pengkut sampah PPSU 4 Kelurahan tersebut, KONTRAS.COM mngkonfermasi Kasatpel Lingkungan Hidup Kec. Cilandak, Farry Andhiko di ruang kerjanya, Kamis, (12/6/2025).-
Farry di damping 2 stafnya mengatakan, bahwa pihaknya telah menampung aspirasi dari teman-teman para pekerja pengangkut sampah tersebut, dan pihaknya telah melaporkan ke Pimpinan guna mencarikan jalan keluar yang terbaik untuk semua pihak, “Kami saat ini sedang mencari dan berupaya agar volume sampah di kawasan Kecamatan Cilandak sebanyak 70 ton/harinya tidak terjadi hambatan untuk diangkut ke Bantar Gebang” tandas Farry.
Disamping itu Farry juga mengatakan, bahwa mulai tgl 1 juli tempat transit di Pasar Jum’at ditutup, “Hanya sekedar informasi aja Pak, di Pasar Jum’at itu bukan tempat pembuangan sampah sementara ‘TPS’ melainkan hanya tempat transit Truk Kami untuk menampung sampah masyarakat sekitar saja, dan tidak ada penumpukan sampah” jelas Farry.
(joko.sk/to).-