banner 728x250

Bakesbangpol Depok Gelar Sosialisasi Pendidikan Politik Bagi Pelajar

Wali Kota Depok, Mohammad Idris didampingi Kepala Bakesbangpol Kota Depok, Lienda Ratnanurdianny, KPU dan Bawaslu Kota Depok melakukan sosialisasi dan pendidikan politik bagi pemilih pemula di SMA Kasih, Kecamatan Pancoran Mas, Rabu (8/11).

DEPOK, KONTRASNEW.com– Pemerintah Kota (Pemkot) Depok melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Depok melakukan roadshow Sosialisasi dan Pendidikan Politik bagi pemilih pemula di SMA Kasih, Kelurahan Depok, Kecamatan Pancoran Mas, Rabu (08/11/2023).

Mengusung tema Peningkatan Partisipasi Pemilih Pemula dan Pemahaman Berdemokrasi Menuju Pemilu Serentak Tahun 2024 diharapkan sosialisasi dapat membangun kesadaran pemilih pemula dalam berkontribusi menyukseskan pemilu yang akan digelar pada 14 Februari 2024.

Sosialisasi akan dilakukan di 10 sekolah di Kota Depok dengan target 100 peserta di tiap sekolah sehingga total 1000 peserta.

Wali Kota Depok Mohammad Idris menghimbau kepada seluruh pelajar SMA Kasih untuk berkontribusi dalam memberikan hak suaranya.

“Jadi suara adek-adek yang 17 tahun itu sama semua. Jangan hanya sekedar coblos tapi kita juga harus menjadi pemilih yang cerdas,” tuturnya. .

Idris mengatakan kontribusi suara hak pilih dalam pemilu nanti akan menentukan kualitas pemimpin di kemudian hari.

“Harapan bapak semoga semua ikut serta sebab kesuksesan pemilu bergantung dari kontribusi suara kita. Tahun 2045 Indonesia Emas, pemimpin bangsa itu adek-adek yang megang semua,” tutur wali kota.

Ia berharap berharap seluruh pelajar dapat menjadi pemimpin bangsa di tahun 2045.

Pada kesempatan itu, Wali Kota Depok mengajak para siswa berpartisipasi menyukseskan penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 lewat sebuah lagu.

Menurutnya, melalui lagu isi pesan sosialisasi agar lebih mudah diingat para pelajar SMA.

“Karena anak muda kalau penyampaian pesan enggak harus monoton gitu, lewat nyanyian kan,” katanya saat ditanya usai kegiatan sosialisasi pendidikan politik tersebut.

Idris mengaku teringat saat muda dulu kerap menggunakan lagu-lagu milik Rhoma Irama untuk mengingat fakta sesuatu, termasuk jumlah penduduk Indonesia pada masa itu.

“Ingat dulu waktu saya milenial, kayak jumlah penduduk Indonesia ada berapa, yang saya ingat lagu bang haji Rhoma, 135 Juta,” ucapnya.

Idris mengajak para siswa untuk berpartisipasi menjadi pemilih yang cerdas pada gelaran Pemilu Serentak 2024 yang akan digelar pada 14 Februari mendatang.

“Enggak hanya sekedar nyoblos harus jadi pemilih cerdas, karena ini sangat menentukan kualitas kepemimpinan kita nanti,” tuturnya.

Lebih lanjut, acara ini merupakan kegiatan sosialisasi Pemilu 2024 yang diadakan Pemerintah Kota (Pemkot) ke sekolah-sekolah di Depok.

“Ya ini cuma sosialisasi saja, sosialisasi pemilu dan juga pendidikan politik yang memang biasa kita lakukan, dan sekarang memang giliran sekolah-sekolah swasta,” ungkapnya.

Idris berharap generasi muda atau milenial di Kota Depok dapat berpartisipasi terlibat langsung menjadi bagian dari penyelenggaraan kegiatan politik atau Pemilu 2024, yang diawali Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres).

“Pesannya partisipasi mereka yang target nasional juga ada, kita ingin melebihi target nasional seperti yang terjadi di tahun 2019,” pungkasnya.

Ditemui di lokasi yang sama, Kepala Bakesbangpol Kota Depok, Lienda Ratnanurdianny berharap kepada pemilih pemula yang berkesempatan mengikuti kegiatan sosialisasi agar dapat mensosialisasikan kembali materi yang telah didapat kepada teman yang lainnya.

Dirinya mengatakan berdasarkan Daftar Pemilih Tetap (DPT) untuk Pemilu 2024 terdapat 1,3 juta pemilih di Kota Depok dan sebanyak 36 persen merupakan pemilih yang berusia 17 tahun atau pemilih pemula.

Selain itu nantinya akan ada mekanisme sosialisasi lain yang akan digelar Bakesbangpol Depok melalui kegiatan “Senandung Pemilu Damai”, yang akan dilaksanakan Bakesbangpol Kota Depok pada tanggal 26 November 2023 di Alun-alun Kota Depok.

Sebanyak 1000 pemilih pemula akan berkumpul dan diberikan edukasi mengenai pemilu.

“Saat ini yang paling penting Gen Z ini bisa menjadi voter atau pemilih, jangan sampai golput atau antipati. Pemuda harus diedukasi dari awal, mereka berkontribusi dalam menentukan masa depan bangsa,” paparnya.

 

Indra

 

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *