banner 728x250

Banjir Rusak Rangka Jembatan Butuh, Proyek Dipastikan Tetap Lanjut

Proyek Pembangunan Jembatan Butuh yang menghubungkan Kecamatan Masaran dan Kecamatan Plupuh, Sragen, terganggu akibat banjir besar

SRAGEN, KONTRASNEW.Com – Pembangunan Jembatan Butuh yang menghubungkan Kecamatan Masaran dan Kecamatan Plupuh, Sragen, terganggu akibat banjir besar yang terjadi pada Senin (11/11/2024) malam hingga Selasa (12/11/2024) dini hari. Debit Sungai Bengawan Solo melonjak hingga 3 meter, menyebabkan rangka jembatan yang tengah dirakit rusak diterjang arus deras.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Sragen, Albert Pramono Susanto, menjelaskan bahwa kerangka jembatan yang terbawa arus belum sepenuhnya ambruk, sehingga konstruksi tidak perlu dimulai dari awal. “Rangka jembatan yang sedang dirakit terbawa arus, namun masih bisa diselamatkan. Jika ambruk, tentu waktu pengerjaan akan jauh lebih lama,” ujarnya, Selasa (12/11/2024).

Albert menegaskan bahwa pihak kontraktor bertanggung jawab penuh untuk memulihkan kerusakan dan menyelesaikan pembangunan sesuai jadwal. “Kami akan memastikan proyek ini selesai, meskipun ada keterlambatan akibat kejadian ini,” imbuhnya.

Kerusakan Akibat Debit Sungai yang Meningkat

Albert juga menjelaskan bahwa metode pengerjaan yang digunakan telah dirancang untuk mempercepat pembangunan. Namun, hujan deras yang menyebabkan kenaikan debit Sungai Bengawan Solo membawa material seperti sampah dan kayu yang merusak perancah jembatan.

Pihak DPU sebelumnya telah meminta kontraktor untuk memantau kondisi air selama musim penghujan dan mengambil langkah antisipasi agar material proyek tetap aman.

Target Tetap Dikejar Meski Terlambat

Progres pembangunan Jembatan Butuh saat ini mencapai 75 persen, sedikit tertinggal dari target yang seharusnya sudah mencapai 80 persen pada pekan ini. Dengan insiden ini, Pemkab Sragen memutuskan untuk mengubah metode pengerjaan guna mempercepat proyek.

“Kami akan menerapkan metode simultan agar pengerjaan lebih cepat dibandingkan sebelumnya yang dilakukan secara bertahap. Dengan cara ini, kami optimis dapat mengejar ketertinggalan,” ujar Albert.

Albert juga menegaskan bahwa pihak DPU dan kontraktor berkomitmen untuk bertanggung jawab penuh menyelesaikan proyek ini hingga tuntas. Meskipun ada hambatan akibat bencana, Pemkab Sragen berharap pembangunan Jembatan Butuh tetap bisa selesai pada akhir November.

“Kami akan berupaya maksimal agar proyek ini rampung tanpa tertunda terlalu lama,” tutup Albert.

Jembatan Butuh diharapkan menjadi penghubung vital antara Kecamatan Masaran dan Plupuh, sekaligus mendukung aktivitas ekonomi masyarakat di kedua wilayah tersebut.

 

(rikho)