banner 728x250

Ironis, Pembangunan Bendung Tirtonadi Sebelah Barat dan Timur Jembatan, BBWSBS Kemana ?

Dr MS Kalono, ketika menunjukan perbedaan bangunan bendung Tirtonadi sebelah barat dan timur.

SOLO, KONTRASNEW.com – Memang ironis pembangunan yang dilaksanakan BBWSBS (Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo) Bendung Tirtonadi disebelah barat  dan timur, selain menggagu pandangan mata, juga sangat njomplang. Dimana  bangunan disepadan sungai sebelah barat dipenuhi dengan parapet  yang sangat kokoh, sehingga bantaran sungai itu dikiri kanannya dibangun tempat yang indah, semenarik sebagai tempat wisata air.

sedangkan disebelah timur tanpa bangunan parapet dibibir sungai, sementara dibantaran sungai itu dihuni ratusan warga Cinderejo Lor, Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Solo. Sehingga selain rawan banjir, juga terkesan kumuh. Lalu, BBWSBS kemana ? “Seharusnya paling tidak bantaran sungai Tirtonadi disebelah timur dibangun talut, sehingga tidak membuat rasa was-was penguhin pemukiman disana” ujar Dr. MS Kalono, pemerhati sosia kepada wartawan kemarin

Hal ini diduga BBWSBS tidak mensosialisasikan bangunan terkait destinasi wisata di pinggir kali Bengawan Solo itu dengan baik. Memang, pihak swasta juga bisa membangun Destinasi Wisata Air Layaknya Taman Tirtonadi timur, yang tidak hanya aman dari bahaya banjir, namun juga sebagai lahan wisata air yang rekomended untuk dikunjungi wisatawan, baik wisatawan lokal  maupunwisatawan mancanegara. “Mungkin pihak BBWSBS tidak disosialisasikan kepada pihak swasta atau investor yang mampu membangun destinasi wisata air di bantaran sungai Bengawan  Solo disebelah timur, sehingga terkesan dibiarkan pihak terkait” paparnya

Diketahui, Taman Tirtonadi Solo berada di pinggir Sungai atau Kali Pepe yang  bermuara di Sungai Bengawan Solo nampak indah, kokoh dari serangan banjir. Bendungan yang berada di Solo bagian Utara ini dibangun pada pertemuan Kali Gajah Putih dan Kali Pepe. Sayang keberadaan Taman (Bendung) Tirtonadi sebelah barat dilengkapi gazebo sebagai tempat UMKM berjualan aneka makanan dan minuman dan beberapa tempat nongkrongan yang nyaman..

Pihak BBWSBS sebagai institusi regulator pengelolaan pembangunan di sempadan Bengawan Solo, seharusnya aktif menyosialisasikan bagaimana standar pendirian bangunan di bibir sungai. ” Baik speknya, seperti  ukuran besi baja dan tinggi beton yang digunakan sebagai tanggul sungai untuk mengantisipasi banjir. Misal, kalau memang akan dibangunnya Taman Tirtonadi Solo yang menyambung kesebelah timur. Menjadi  role model atau proyek percontohan. “Harusnya pihak BBWSBS bisa aktif mensosialisasikan ke pihak swasta yang mampu membangun destinasi wisata air itu” tandasnya.

 

 

(Hong)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *