SULUT, KONTRASNEW. Com – Suasana hangat dan penuh semangat persatuan menyelimuti Hotel Aston Manado pada 28 Mei 2025. Di tempat itulah, sejarah baru tercipta dalam tubuh Syarikat Islam Sulawesi Utara—sebuah momen penting ketika H. Machmud Turuis, SE, resmi terpilih sebagai Ketua Umum Syarikat Islam untuk periode 2025–2030, melalui proses pemilihan dalam Kongres Nasional yang dihadiri perwakilan dari seluruh daerah di Sulut.
Dalam pidato kemenangannya, H. Machmud tampil dengan ketegasan yang menenangkan dan penuh kerendahan hati. Ia membuka sambutannya dengan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mengucapkan terima kasih kepada seluruh peserta yang telah mempercayakan amanah kepemimpinan organisasi Islam tertua di Indonesia ini kepadanya.
“Ini bukan amanah yang ringan. Ini amanah besar. Karena itu, saya tidak bisa bekerja sendiri. Kita harus bergandengan tangan, membangun sinergi antara pusat dan daerah, serta merangkul semua elemen kekuatan Syarikat Islam,” tegasnya.
Dengan visi yang tajam dan pijakan sejarah yang kuat, H. Machmud menegaskan komitmennya untuk menghidupkan kembali semangat perjuangan HOS Tjokroaminoto—tokoh besar kebangkitan Syarikat Islam pada awal abad ke-20. Ia menyatakan bahwa prioritas kepemimpinannya mencakup penguatan ekonomi umat, dakwah yang progresif, serta konsolidasi kekuatan sosial dan politik Islam.
“Insya Allah, kita akan melanjutkan perjuangan Syarikat Islam. Kita akan bangkitkan kembali semangat membangun ekonomi umat, semangat dakwah, dan kekuatan sosial-politik umat Islam,” ujarnya lantang, diiringi takbir dan tepuk tangan dari peserta kongres.
Di penghujung sambutan, H. Machmud menyerukan semangat kolaborasi lintas generasi demi memperkuat barisan organisasi. Ia menyatakan optimismenya bahwa Syarikat Islam akan kembali menjadi kekuatan strategis yang relevan dalam dinamika kebangsaan.
“Saya yakin, dengan kekompakan kita, Syarikat Islam akan bangkit dan kembali menjadi kekuatan yang diperhitungkan di negeri ini,” pungkasnya.
Pemilihan ini bukan sekadar proses regenerasi kepemimpinan, tetapi juga menjadi simbol kebangkitan baru Syarikat Islam sebagai gerakan rakyat yang mandiri, inklusif.
fifa, bach