banner 728x250

Proyek Bermasalah Warnai Kepemimpinan Deyci Paath

SULUT, KONTRASNEW.com – Sosok Deicy Paath dinilai tidak becus mengelolah berbagai pelaksanaan proyek fisik di lingkup Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Sulawesi Utara. Pasalnya, sejak dirinya resmi dilantik Gubernur Olly Dondokambey, Rabu (20/9/2023) sebagai Kepala Dinas PUPR Provinsi Sulawesi Utara, Instansi yang terletak di bilangan Tikala Ares No. 80 itu kerap mengoleksi sejumlah paket proyek bermasalah.

Salah satu bukti ketidakmampuan mantan PPK 09 BPJN Sulut itu, dalam konteks pengendalian instansi yang dinahkodainya jelas terlihat pada pelaksanaan paket Proyek Rehabilitasi Jaringan Irigasi Di Lolak (DAK Penugasan) tahun anggaran 2023.

Paket Rehabilitasi Jaringan Irigasi yang dikerjakan CV. RICHER PRATAMA dengan nilai kontrak Rp. 6.908.529.049,29 itu, terindikasi dikerjakan secara asal-asalan, dan tidak berpedoman pada petunjuk teknis pelaksanaan.

Bagaimana tidak, berdasarkan bukti rekaman video yang diperoleh wartawan media ini, terlihat para pekerja proyek menimbun akar padi bercampur tanah untuk pemadatan sisi kiri dan kanan dinding bangunan irigasi. Penggunaan material tanah bercampur akar padi untuk pemadatan di tepi bangunan irigasi ini, tentunya tidak sesuai dengan petunjuk teknis pelaksanaan yang tertuang dalam kontrak kerja dan RAB.

Ironisnya, praktik kerja asal jadi pihak pelaksana ini ternyata lolos dari pengawasan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) yang notabene adalah bawahan langsung dari Kepala Dinas Deicy Paath.

PPTK Paket Proyek Rehabilitasi Jaringan Irigasi Di Lolak, Feybe Limbat, saat dikonfirmasi media via pesan singkat whatsapp, meminta Wartawan untuk melakukan klarifikasi langsung ke PPK terkait, yang tidak lain adalah Kepala Bidang SDA Dinas PUPR Sulut, Reinhard Wariki.

Sementara Wariki yang diwawancarai media di ruang kerjanya, langsung berkilah sembari mengatakan bahwa rekaman video itu sengaja dibuat oleh seorang pemborong (subkontraktor), dengan tujuan untuk mengintimidasi pihak pelaksana.

“Oknum Subkon ini kerjanya buruk, tapi minta dibayar sesuai. Video ini settingan untuk mengintimidasi main kontraktor,” dalihnya.

Di satu sisi, Kepala Dinas PUPR Sulut, Deicy Paath, saat di hubungi di kontak WA 08219512xxx, tidak terhubung. Menurut penjelasan sejumlah rekan wartawan, Paath ternyata kerap menghindar saat hendak dijumpai awak media maupun LSM. “Lebih gampang berburu ayam hutan daripada ketemu Kepala Dinas PUPR Sulut,” beber seorang wartawan.

 

( tim)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *