banner 728x250

Rakernas XVI APEKSI di Makassar Dihadiri 88 Wali Kota se-Indonesia

Wali Kota Depok, Mohammad Idris menghadiri acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Pemerintah Kota se-Indonesia (APEKSI) XVI, di UpperHills Convention.

DEPOK, KONTRASNEW.com-Rapat Kerja Nasional (Rakernas) XVI Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) resmi dibuka di Upperhills Convention Hall, Kota Makassar, Rabu (12/07/23).

Wali Kota Depok, Mohammad Idris menghadiri acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Pemerintah Kota se-Indonesia (APEKSI) XVI, di UpperHills Convention Hall, Makassar Rabu (12/07/23).

Pada acara tersebut, Wali Kota Depok Mohammad Idris didampingi Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah Mohammad Fitriawan, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan dan Penelitian Pengembangan Daerah (Bappeda) Dadang Wihana, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Mangnguluang Mansur, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Dudi Mi’raz, Kepala Bagian Pemerintahan dan Kerja Sama Sekretariat Daerah Utang Wardaya.

Wali Kota Depok Mohammad Idris tiba di Upperhills Convention Hall sekitar pukul 08.30 WIT. Delegasi Pemerintah Kota Depok langsung disambut Ketua APEKSI, Bima Arya dan Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto.

Acara yang bertajuk Kota Kota Maju, Indonesia Kita Kuat ini diikuti 88 Wali Kota dan pejabat pemerintahan se-Indonesia.

Pada kesempatan itu, Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto mengatakan, peran kota-kota di Indonesia sangat penting keberadaannya untuk memajukan bangsa. Apalagi mayoritas Wali Kota se-Indonesia akan mengakhiri masa jabatannya pada 2024.

“Maka dari itu, Apeksi tahun ini sangat bersejarah. Kita berada di rotasi kepemimpinan nasional, tentu banyak aspirasi dan inspirasi dari kota yang dibutuhkan untuk membangun negeri dengan sinergi,” kata Ramdhan dalam sambutannya.

Dirinya menuturkan, Rakernas APEKSI dapat dimanfaatkan untuk menjadi platform bagi pemimpin kota untuk berkolaborasi, berbagi pengalaman, dan mencari solusi dalam menghadapi tantangan perkotaan yang kian kompleks.

Pada Rakernas tahun ini juga, akan hadir tiga sosok calon pemimpin Indonesia untuk semakin menguatkan kemitraan antara pemerintah pusat dan daerah.

“Saya kira ini sejarah, karena sebelum para walkot selesai bertugas, kita masih bisa berbuat untuk bangsa dan negara,” ucapnya.

Sementara itu, Ketua APEKSI, Bima Arya menyebut, Rakernas bukan hanya sekedar seremonial namun akan banyak muncul substansi penting yang dibahas.

Pertama, APEKSI konsisten mengawal otonomi. Kedua, optimistis menuju Indonesia Emas 2045. Ketiga, semangat politik pembangunan yang terkoordinasi dengan baik antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah.

“Kami berharap pertemuan ini dapat mendorong terwujudnya pembangunan kota yang bermanfaat langsung bagi masyarakat,” ujarnya.

“Sekaligus memperkuat posisi Indonesia sebagai negara yang maju dalam pembangunan perkotaan yang berkelanjutan,” pungkasnya.

Santap Makanan Khas Makassar

Sebelumnya, Delegasi Kota Depok mengikuti Gala Dinner pada Rakernas APEKSI, di Anjungan City Of Makassar, Pantai Losari, Selasa (11/7).

Pada acara tersebut, Kota Depok diwakili oleh Kepala Badan Perencanaan Pembangunan dan Penelitian Pengembangan Daerah (Bappeda) Kota Depok, Dadang Wihana dan Kepala Bagian Pemerintahan Sekretariat Daerah Kota Depok, Utang Wardaya.

“Tadi saya makan Mie Titi, Pisang Epe, dan santapan khas Makassar lainnya, tentu ikan-ikan yang sangat luar biasa enaknya,” ujar Dadang seperti dikutip dari situs Humas Pemkot Depok usai acara tersebut.

“Dengan julukan Makassar Kota Makan Enak, ternyata benar, open spacenya juga bagus mungkin bisa kita contoh di Kota Depok,” tuturnya.

Dadang mengapresiasi acara Gala Dinner bersama Wali Kota dan Delegasi Pemerintah Kota lainnya se-Indonesia. Suasana dibangun dengan konsep gabungan tradisional dan modern.

“Saya kira ini kolaborasi yang cukup luar biasa, Makassar dengan julukan Kota Kolosal dari Pak Bima Arya terbukti dengan agenda malam ini,” ucapnya.

“APEKSI ini Salah atau cara kolaborasi antar kota, pergerakan desa hampir seluruhnya mayoritas ke perkotaan makanya digagas suatu asosiasi namanya APEKSI,” papar Dadang.

Dadang berharap APEKSI menjadi perekat kekuatan kota, masalah urban perkotaan perlu dikemas sedemikian rupa, seperti persampahan, lalu lintas, banjir, dan juga bonus demografi.

 

Indra

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *