banner 728x250

Sosialisasi BBWSBS Tidak Optimal, Banjir Kiriman Sering  Melanda Desa Banaran

Ika Pradipta dan Silalahi ketika memberikan keterangan kepada wartawan di kantornya.

SUKOHARJO, KONTRASNEW.com – Karena tidak optimalnya Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) dalam memberikan sosialisai terhadap warga yang tinggal di pemukiman bantaran sungai Kali Jenes, dilokasi Desa Banaran, Kecamatan Grogol, Sukoharjo, mangakibatkan sering terjadi banjir kiriman. “Bila musim penghujan tiba, dilokasi pemukiman bantaran sungai Kali Jenes yang berada di Desa Banaran sini sering dilanda banjir kiriman dari Boyolali” ujar Ika Pradipta, Kasi Pemerintahan, Desa Banaran ini kepada wartawan

Pernyataan Ika itu didampingi Silalahi, Kasi Pelayanan desa setempat yang menyatakan, setidaknya ada beberapa perdukuhan yang sering menjadi kurban banjir kiriman tersebut. Diantaranya di RW 1, 2 dan RW 3. “Di Desa ini terdiri dari beberapa dukuh,masing-masing Banaran, Banaran Baru, Ngenden, Pondongan,Talang dan Talang Baru, namun yang sering menjadi korban banjir di Dukuh Pondongan, karena rumah-rumah warga itu berada di bantaran sungai” lanjutnya

Sementara, baik Ika maupun Silalahi mengaku, pihak BBWSBS tidak pernah memberikan sosialisasi tentang bahayanya membuat bangunan atau rumah di sepadan (bantaran) sungai  juga memberikan  solusi kepada penduduk setempat. Misalnya, memetakan penyebab banjir itu akibat faktor alam maupun tidak adanya sapras. “Jadi, semua itu terjadi karena tindakan manusia sendiri, seperti bermukim di bibir sungai, tepi sungai tidak dibangun parapet atau tidak adanya sumur resapan atau pompa air” lanjut Silalahi

Maka dari itu warga yang tinggal di bibir sungai dan berpengalaman menghadapi bencana banjir itu dengan cara mengungsi. Selain itu juga terjadinya luapan air kiriman dari hulu sungai di wilayah Boyolali, juga ada sebagian warga yang membuang sampah sembarangan di sungai. “Kendati kami sebagai pengangkat desa sudah berulangkali memberikan himbauan, namun tetap masih ada saja ulah warga yang mengabaikannya, sehingga setiap musim hujan hampir pasti di hunian warga tepi sungai itu menjadi banjir” tandasnya.

 

(Hong)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *