banner 728x250

Buntut Dari Pembangunan Jalan Tani, Warga Ramai-ramai Palang Kantor Desa Leleoto

Kantor Desa Leleoto yang di palang warga

HALUT, KONTRASNEW.com – Sebagai bentuk protes, puluhan warga melakukan aksi pemalangan kantor Desa Leleoto Kecamatan Tobelo Selatan Kabupaten Halmahera Utara, Jumat (14/07/2023).

Aksi ini dilakukan warga karena kesal terhadap Kepala Desa (Kades) Hendrik Luisan dimana selama kepemimpinannya diduga sudah menyalagunakan Dana Desa (DD)

Salah satu warga desa Leloto Markus Pandembera kepada media ini mengatakan, aksi pemalangan ini dilakukan karena ada berbagai macam persoalan dimana salah satunya yaitu pembuatan jalan tani yang dianggarkan kurang lebih Rp. 307.119.600 yang tidak pernah dibahas dalam musrembangdes bahkan tidak pernah dibahas dalam APBDes perubahan tiba-tiba sudah ada.

“Tiba-tiba alat berat sudah diturunkan di lokasi pembangunan jalan tani, ini yang membuat warga geram terhadap kades. Jadi persoalan ini mewakili dari peroalan yang lain makanya warga melakukan pemalangan kantor desa,” Tegasnya, Jumat (14/07/2023).

Jadi tuntutan warga agar Kades Leleoto turun dari jabatan, juga ketua BPD karena diduga ketua BPD Leleoto mendukung kebijakan Kades tanpa sepengetahuan anggota, wakil ketua dan sekretaris.

“Warga desa leleoto mendesak Bupati Halmahera Utara agar memberhentikan Kades dari jabatan karena diduga menyalagunakan DD sehingga banyak menimbulkan persolan di desa,” Pinta Markus.

Ia juga mengatakan bahwa sudah ada pertemuan antara warga dan Kades didampingi pihak kemanan yang dimediasi DPMD Halut, dimana untuk penyelesaian pemalangan kantor desa, dimana pada pertemuan tersebut  Kades Leleoto membuat surat pernyataan dan disaksikan oleh beberapa saksi.

“Dalam surat pernyataan yang dibacakan kades memuat dua poin penting yaitu, poin kesatu, menunda pelaksanaan jalan tani sambil menunggu keputusan rapat bersama DPMD, Camat, Pemdes dan BPD Leleoto serta perwakilan masyarakat desa Leleoto pada hari Senin (17/07/2023) di kantor DPMD Halut, poin kedua, Pemdes , BPD dan perwakilan masyarakat bersedia dan wajib hadir sebagaimana pada rapat pada poin kesatu, pemalangan kantor desa langsung dibuka dan di aktifkan kembali dan apabila hasil rapat pada Senin tidak sesuai aspirasi dan tuntutan masyarakat  maka kantor desa leleoto dan rumah Kades Leleoto akan di palang kembali,” Ujar Markus.

Sementara Kepala Dinas PMD Halut, Naftali Gita ketika dihubungi wartawan liputan-malut.com via telpon membenarkan pemalangan tersebut, Kadis menyebutkan bahawa sudah ada pertemuan singkat antara warga dengan kades yang di mediasi DPMD Halut dan sudah dibuat surat pernyataan yang merupakan komitmen bersama.

“saya mengharapkan agar semua masyarakat desa leleoto agar bisa menahan diri dan mampu mengendalikan emosi, apabila ada oknum maupun kelompok yang menghasut atau memprovokasi masyarakat agar dapat menahan diri, karena sudah ada surat kesepakatan yang merupakan komitmen bersama sambil menunggu proses penyelesaian, karena ini merupakan bentuk kepedulian masyarakat untuk membangun desa,” jelasnya.

 

(Willy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *